Sabtu, 27 Oktober 2012

Analisis Jurnal



Metode Riset


Tema: Faktor-faktor Nasabah Memilih Bank Syariah dibandingkan Bank Konvensional


Judul 1 : Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen dalam Memilih Jasa Perbankan: Bank Syariah vs Bank Konvensional


Oleh: Dr. Harif Amali Rivai, SE., M.Si. Anggota: Dr. Niki Lukviarman, MBA, Akt, Syafrizal, SE., ME.,
Drs. Syukri Lukman, M. Si., Fery Andrianus, SE., M.Si., Drs. Masrizal, M.Soc.Sc

Latar Belakang:
Perkembangan peran perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas dari sistem perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-undang No. 10 tahun 1998 dimana Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha ssecara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Pengembangan perbankan syariah juga diperlihatkan dengan adanya “dual banking system”, diaman bank konvensional diperkenankan untuk membuka unit usaha syariah. Upaya pengembangan bank syariah tidak cukup hanya berlandaskan kepada aspek-aspek legal dan peraturan perundang-undangan tetapi juga harus berorientasi pada atau masyarakat sebagai pengguna jasa (konsumen) lembaga perbankan. Karakteristik dari kedua tipe bank (konvensional dan syariah) dapat mempengaruhi perilaku calon nasabah dalam menentukan preferensi mereka terhadap pemilihan antara kedua tipe bank tersebut. Lebih lanjut, perilaku terhadap produk perbankan (bank konvensional dan bank syariah) dapat dipengaruhi oleh sikap dan persepsi masyarakat terhadap karakteristik perbankan itu sendiri.

Masalah dan Tujuan:
Bank Konvensional menerapkan bunga dalam sistem perbankan dimana sistem bunga sangat bertentangan dengan prisip-prinsip ajaran Islam. Penduduk Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim menganggap sistem bunga yang dilakukan perbankan konvensional haram hukumnya.
Hasil penelitian sebelumnya adalah faktor yang mendorong nasabah memilih bank konvensional atau bank syariah cenderung didasarkan kepada motif keuntungan, bukan kepada motif keagamaan.

Metodologi  Penelitian:
a.   Data primer diperoleh dengan menggunakan metode suvey dengan mendistribusikan 310 kuesioner yang disebarkan langsung oleh surveyor pada lokasi terpilih meliputi aspek demografi, aktifitas penggunaan jasa perbankan, dan perilaku konsumen.
Aspek demografi terdiri dari: tipe bank (syariah atau konvensional), nasabah perorangan atau non-perorangan, Kabipaten/Kota asal, usia, jenis kelamin, status perkawinan, jenis pekerjaan, penghasilan perbulan.
Aspek penggunaan jasa perbankan meliputi: persepsi tentang bunga, pertimbangan memilih bank, lama menjadi nasabah, informasi tentang bank.
Aspek perilaku konsumen terdiri dari: unsur marketing mix, sikap dan persepsi konsumen.
b.      Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber.

Sampel:
Penelitian Jurnal ini meliputi 4 kabupaten/kota di wilayah Sumatera Barat, dengan kriteria bahwa pada masing-masing daerah tersebut beropersi kedua tipe bank (bank konvensional dan bank syariah), yaitu: Kota Padang, Bukittinggi, Kab. Pasaman dan Kab 50 Kota. Sampel penelitian ini terdiri dari empat cluster, yaitu nasabah bank syariah, nasabah bank konvensional, nasabah bank syariah dan bank konvensional, dan non-nasabah.

Variabel:
-          Variasi
-          Biaya administrasi
-          Ekpektasi keuntungan 

Kesimpulan:
Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan persepsi tehadap keberadaan bank syariah dengan bank konvensional. Dari 124 responden nasabah bank konvensional sebanyak 51,4% menyatakan bahwa konsep bunga bertentangan dengan ajaran agama. Hanya 29,8% dari jumlah responden yang menyatakan dengan tegas bahwa konsep bunga tidak bertentangan dengan ajaran agama. Keduanya sama-sama tetap berhubungan dengan berbagai bank konvensional. Sementara sisanya 18,5% berpendapat bahwa mereka tidak tahu. Hasil ini membuktikan bahwa nasabah yang memilih bank syariah bukan hanya karena faktor agama saja tetapi lebih karena kemudahan-kemudahan yang ditawarkan bank syariah dibandingkan dengan bank konvensional.


Judul 2: Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Sistem Bagi Hasil dalam Program Tabungan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Gresik


Oleh: Adityasmono Putra , Universitas Negeri Surabaya 

Latar Belakang:
Beberapa tahun belakangan ini, banyak bermunculan bank-bank konvensional. Tidak begitu juga dengan bermunculnya bank-bank syariah. Kebanyakan bank-bank konvensional tersebut melakukan persaingan sehat melalui program peningkatan mutu, profit maupun hal-hal yang dapat meningkatkan minat pra nasabah untuk menabung dan lainnya. Oleh karena itu banyak bank bank konvensional yang ingin juga membangun atau membuka cabang perbankan syariah. Seperti Bank Syariah Mandiri. Awal tahun 2003 penerapan akuntansi syariah di Indonesia baru muncul dan berkembang lembaga keuangan syariah pada saat itu menghimbau agar semua system yang ada baik secara prinsip maupun prakteknya harus sesuai dengan tuntunan syariah tidak terkecuali dalam laporan pencatatan laporan keuangan yang ditandai dengan berlakunya PSAK 59 tentang akuntansi perbankan syariah.

Masalah dan Tujuan:
Berdasarkan uraian diatas, penulis akan mengidentifikasi masalah:
1.       Bagaimana penerapan akuntansi syariah dalam system bagi hasil program tabungan syariah mandiri?
2.   Apakah penerapan akuntansi syariah dalam system bagi hasil program tabungan di bank syariah mandiri sudah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi syariah?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan akuntansi syariah dalam system bagi hasil terutama pada program tabungan di bank syariah mandiri dan sudah sesuaikah penerapan akuntansi syariah dengan prinsip-prinsip akuntansi syariah.

Metodologi Penelitian:
a.      Data primer didapatkan melalui penelitian metode deskriptif analisis. Digunakan teknik pengumpulan data:
1.       Interview (wawancara)
2.       Dokumentasi
3.       Observasi
b.   Data sekunder diperoleh dari data catatan-catatan manual, laporan keuangan serta bukti-bukti pendukung lainnya.

Sampel:
Metode yang digunakan adalah medode deskriptif analisis yang menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
Penelitian menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh beberapa informasi dari subjek (responden) ditinjau dari pelaksanaannya, menggunakan metode pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen, catatan dan laporan yang ada di Bank Syariah Mandiri Kota Gresik dan dengan menggunakan teknik pengamatan langsung (observasi).

Variabel:
-          Ekspektasi keuntungan
-          Pelayanan
-          Peningkatan mutu 

Kesimpulan:
Bank Syariah Mandiri menerapkan prinsip syariah dengan benar dalam program tabungan, ini terbukti bahwa prinsip yang digunakan sudah sesuai dengan teorinya yaitu menggunakan prinsip mudharabah muthlaqah. Bank Syariah Mandiri menggunakan prinsip ini karena berpedoman pada pengakuan dan pengukuran mudharabah mutlaqah. Sedangkan dalam hal prinsip bagi hasil di Bank syariah Mandiri menggunakan prinsip revenue sharing tidak menggunakan prinsip profit sharing. Hal ini dikarenakan keuntungan yang didapat oleh shahibul maal lebih besar dibandingkan dengan metode bagi hasil profit sharing dan terhindar dari penyusutan. Penerapan akuntansi syariah pada Bank Syariah Mandiri sudah sesuai dengan teorinya dengan hasil yang sama dalam laporan bulanan Distribusi Pendapatan. Dengan demikian penerapan akuntansi syariah di Bank Syariah Mandiri sudah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi syariah antara lain prinsip penghimpunan dana menggunakan prinsip Mudharabah, prinsip bagi hasil dan prinsip dalam perhitungan akuntansi syariah.

Jurnal 3: Perbankan Syariah: Aplikasi Metode VaR dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri


Oleh: Yudho Prabowo

Latar Belakang:
Kegiatan investasi yang sesuai dengan syariah Islam adalah usaha untuk menghasilkan kehidupan yang mulia (falah), memberikan manfaat (maslahah) dan menghindari cara investasi yang dilarang, yaitu riba, gharar dan maysir. Namun, investasi yang produktif dapat dilakukan dengan saling bekerjasama dan professional dalam melaksanakan prinsip tujuan utama syariat. Dalam islam, investasi ditentukan oleh beberapa variable diantaranya adalah ekspektasi keuntungan pada sebuah proyek, pendapatan dan kondisi perekonomian (bukan oleh tingkat bunga yang selama ini dikenal dalam teori ekonomi konvension). Keputusan investasi bagi seorang investor menyangkut masa akan datang yang mengandung unsure resiko bagi investor. Pengetahuan tentang risiko merupakan suatu hal yang penting dimiliki olweh setiap investor maupun calon investor. Adanya upaya untuk memahami seberapa besar bobot bersih risiko dan pengambilan hasil investasi di Bank Syariah Mandiri. Metode alternatif yang digunakan untuk mengetahui parameter tersebut yaitu pendekatan Value at Risk (VaR) dan pendekatan (Risk Adjusted Return on Capital).

Masalah dan Tujuan:
1.      Untuk mengetahui risiko investasi deposito mudharabah di Bank Syariah Mandiri diukur dengan pendekatan VaR
2.    Untuk mengetahui tingkat pengembalian hasil investasi di Bank Syariah Mandiri di Indonesia apabila diukur dengan pendekatan RAROC
Tujuan penelitian ini untuk memberika manfaat bagi pengambilan keputusan investasi di perbankan syariah, terutama di dalam bentuk deposito dan investasi ekuitas. Evaluasi menggunakan metode VaR dan RAROC untuk mencari return bersih investasi.

Metodologi penelitian:
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam menyusun penelitian ini adalah Metode Penelitian Empiris dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif. Dimana data yang diukur dalam suatu skala numeric (angka) yang dapat dianalisis dengan menggunakan analisis statistik. 

Sampel:
Penelitian menggunakan metode pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen, catatan dan laporan yang ada di Bank Syariah Mandiri

Variabel:
-          Ekspektasi keuntungan
-          Pendapatan
-          Kondisi perekonomian

Kesimpulan:
Pendekatan RAROC dalam penelitian ini menunjukan bahwa jika semakin besar risk adjusted return (RAR), maka semakin meningkat pula bobot RAROC, artinya berbanding lurus. Sedangkan bila semakin besar risk adjusted capital (RC), semakin menurun bobot RAROC , artinya berbanding terbalik. Hasil analisis penelitian ini, bobot RAROC pada Bank Syariah Mandiri mencerminkan adanya tingkat efisiensi dan tingkat output yang optimal disebabkan rasio RAR lebi besar dari RC.

Sumber:
http://journal.uii.ac.id/index.php/JEI/article/viewFile/2556/2344
ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-akuntansi/article/view/.../208

Tidak ada komentar:

Posting Komentar