Kerangka Pemikiran:
Faktor-faktor yang membuktikan nasabah perbankan yang lebih
memilih bank syariah dibandingkan bank konvensional
Jurnal 1:
a.
Agama (Prinsip-prinsip Syariah)
b.
Biaya administrasi
c.
Ekspektasi keuntungan
Jurnal 2:
a.
Ekspektasi keuntungan
b.
Pelayanan
c.
Peningkatan mutu
Jurnal 3:
a.
Ekspektasi keuntungan
b.
Pendapatan
c.
Kondisi perekonomian
Y= a+bx1+….+bx7+c
Keputusan nasabah memilih Bank Syariah (Y)
1. Agama (Prinsip-prinsip Syariah) (x1)
2. Ekspektasi keuntungan (x2)
3.
Biaya administrasi (x3)
4.
Pelayanan (x4)
5.
Peningkatan mutu (x5)
6.
Pendapatan (x6)
7.
Kondisi perekonomian (x7)
Prinsip Syariah Islam
Syariat Islam adalah hukum dan aturan Islam yang mengatur
seluruh sendi kehidupan umat manusia, baik 'Muslim' maupun 'non Muslim'. Selain
hukum clan aturan, Syariat Islam juga berisi problem solving (penyelesaian
masalah) seluruh kehidupan ini. Kepada penganut Islam, Syariat Islam merupakan
panduan integral/menyeluruh dan sempurna bagi seluruh permasalahan hidup
manusia dan kehidupan dunia ini.
Ekspektasi Keuntungan
Harapan keuntungan yang diperoleh nasabah apabila mengunakan
jasa Bank Syariah dengan system keutungan bagi hasil yang ditawarkan Bank
Syariah
Biaya Administrasi
Biaya Administrasi adalah maintenance fee yaitu biaya
yang dibebarkan secara berkala kepada pemegang rekening pada suatu bank,
misalnya biaya administrasi rekening koran, iuran tahunan kartu kredit, nasabah
mungkin tidak dikenai biaya tersebut jika dapat memelihara saldo minimum
tertentu.
Pelayanan
Menurut Kotler (1994) pelayanan adalah pemberian jasa kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhannya. Dikatakan pula bahwa jasa dapat
didefinisikan sebagai kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh satu
pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula
berakibat pemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan
dengan suatu produk fisik. Industri perbankan merupakan industri jasa yang
memiliki sifat padat karya (labor intensive) sekaligus padat ilmu (knowledge
intensive). Hanya dengan adanya petugas bank yang profesional maka
kualitas sistem pelayanan bank akan lebih dapat ditingkatkan.
Peningkatan Mutu
Menurut Deming dalam Tenner and Detoro (1992),
mutu haruslah bertujuan
memenuhi kebutuhan pelanggan sekarang dan masa datang. Juran
dalam Tenner and
Detoro (1992) mengatakan bahwa mutu adalah kesesuaian dengan
tujuan dan
manfaatnya. Crosby dalam Tenner and Detoro (1992)
berpendapat bahwa mutu
adalah kesesuaian dengan kebutuhan yang meliputi availability,
delivery, reliability,
maintainability dan cost effectiveness. Pendapat
Goetsch dan Davis dalam Tenner
and Detoro (1992) tentang mutu adalah suatu kondisi dinamis
yang berkaitan dengan
produk, pelayanan, orang, proses dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi apa
yang diharapkan.
Mutu dan pelayanan adalah sarana untuk mencapai kepuasan dan
ikatan.
Tujuan keseluruhan bisnis bukanlah untuk menghasilkan produk
atau jasa yang
bermutu, atau memberikan pelayanan prima. Tujuan utama
adalah menghasilkan
pelanggan yang puas dan setia yang akan terus menjalin
bisnis. Oleh karena itu,
memberikan mutu yang tinggi dan pelayanan prima adalah suatu
keharusan jika ingin
mencapai tujuan utama yaitu pelanggan yang puas dan setia
(Gerson, 2002).
Pedapatan
Menurut Niswonger ( 1992:22) Pendapatan adalah jumlah yang
ditagih kepada pelanggan atas barang ataupun jasa yang diberikan kepada mereka
Menurut Financial Accounting Standart Board dikutip oleh
Harahap (1999:58) Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan nilai asset dari
suatu entity atau penyelesaian kewajiban dari entity atau gabungan dari
keduanya selama periode tertentu yang berasal dari penyeraha/produksi barang,
pemberian jasa atas pelaksanaan kegiatan lainnya yang mrerupakan kegiata utama
perusahaan yang sedang berjalan
Kondisi Perekonomian
Kondisi perekonomian di Indonesia dapat dilihat dari Pendapatan
Domestik Bruto (PDB), saat ini PDB Indonesia menempati urutan ke-18 dari 20
negara yang mempunyai PDB terbesar di dunia. Hanya ada 5 negara Asia yang masuk
ke dalam daftar yang dikeluarkan oleh Bank Dunia yaitu, Jepang, Cina, India,
Korea Selatan dan Indonesia. Indonesia kini mempunyai PDB mencapai US$700
miliar. Apalagi, dengan pendapatan perkapita yang mencapai US$3000 pertahun
menempatkan Indonesia di urutan ke-15 negara-negara dengan pendapatan perkapita
yang besar.
Kajian Penelitian Sejenis:
Hasil penelitian sejenis sebelumnya dilakukan oleh:
1.
Tim Penelitian dan Penembangan Bank Syariah
(Utomo 2001), menunjukan bahwa persepsi bunga dari sudut pandang agama dapat
dibedakan menjadi tiga pendapat; 1. bertentangan dengan ajaran agama (62%), 2. tidak bertentangan dengan ajaran agama (22%)
3. tidak tahu/ragu-ragu (16%).
2.
Penelitian Bank Indonesia di Sumatera Barat
(2001), menunjukan bahwa 20% masyarakat menyatakan haram, 39% menyatakan
ragu-ragu dan sisanya 40% menyatakan
bunga tidak haram.
3.
Penelitian Islamic Bank di Bahrain, menemukan
bahwa keputusan nasabah dalam memilih bank syariah lebih didorong oleh faktor
keagamaan melalui dukungan masyarakat pada ketaatan perbankan terhadap
prinsip-prinsip islam.
4.
Irbit dan Zarka (2001), memberikan kesimpulan
yang berbeda tentang faktor yang mendorong nasabah memilih bank konvensional
atau bank syariah. Hasil penelitian tesebut mendukung bahwa motivasi nasabah
dalam memilih bank syariah cenderung didasarkan kepada motif keuntungan bukan
kepada motif keagamaan.
5. Penelitian
Pusat Studi Ekonomi Dan BIsnis Brawijaya Malang (2000) di Jawa Timur, mendukung
bahwa perbedaan penting dalam memilih bank terletak pada faktor kelompok acuan,
peran dan status, kepraktisan dalam menyimpan kekayaan, ukuran produk, jaminan
dan periode pembayaran.
Alat Analisis
1. Analisis
statistic deskriptif, berupa tabulasi silang, grafik, rata-rata dan frekuensi.
2. Analisis
faktor, untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku
masyarakat dalam memilih bank syariah dan bank konvensional.
3. Crosstab
analysis, digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara berbagai faktor
perilaku konsumen didalam memilih jasa perbankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar